al aziz

Your description goes here

  • RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter

Popular Posts

Hello world!
Righteous Kill
Quisque sed felis

About Me

Popular Posts

Thumbnail Recent Post

Righteous Kill

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Quisque sed felis

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Etiam augue pede, molestie eget.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Hellgate is back

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit ...

Post with links

This is the web2feel wordpress theme demo site. You have come here from our home page. Explore the Theme preview and inorder to RETURN to the web2feel home page CLICK ...

Menyongsong Malam di Plaza Mayor
Sore sudah beranjak "tua" di Madrid, ibu kota Spanyol, awal pekan lalu. Namun, suasana Plaza Mayor, salah satu ruang publik terpenting kota Madrid, justru semakin riuh.

Setidaknya keriuhan itu terlihat dari bertambah banyaknya orang yang hadir untuk makan dan minum di sejumlah kafe atau sekadar berjalan-jalan sembari menghabiskan waktu. Belum terhitung mereka yang berbelanja di toko-toko tradisional, mayoritas menjual souvenir khas Madrid.

Kehadiran beberapa pengamen, ada yang sendirian ataupun bermain dalam satu grup, membikin suasana makin "berdenyut". Ketika itu sekelompok pengamen dengan alat musik komplet, ada saksofon, bas gitar, akordion, dan gitar akustik, menyita perhatian pengunjung. Dengan alunan instrumental jazz dari lagu-lagu tempo dulu, termasuk Love me do milik The Beatles, orang terus memberi aplaus seusai mereka memainkan instrumentalia.

Alunan musik pengamen juga membuat suasana makan di kafe Plaza Mayor begitu nikmat. Bukan hanya karena suasana rileks yang selalu muncul, tetapi juga oleh kelezatan minuman dan makanan yang disajikan. Di kafe La Torre del Oro, misalnya, pengunjung bisa memesan minuman khas Spanyol seperti Clara atau Sangria.

Sangria dibikin dari anggur merah, potongan buah-buahan, pemanis seperti madu dan jus jeruk, sedikit campuran brandy, serta lemon. Sementara Clara hasil campuran bir dan lemon. "Clara dan Sangria memang banyak dipesan. Keduanya minuman khas Spanyol, sayang sekali jika Anda tidak minum itu selagi di sini," ujar Josef, pramusaji "La Torre del Oro yang telah bekerja di kafe tersebut selama lebih dari 20 tahun.

Tetap eksis

Betapa kerasan warga Madrid berada di Plaza Mayor menunjukkan betapa plaza itu tetap eksis sebagai ruang publik Madrid, sejak kehadirannya di tahun 1600-an. Adalah Raja Philip II yang meminta Juan de Herrera, sangat terkenal sebagai arsitek zaman Renaisans, untuk merancang plaza baru. Pasalnya, area publik yang lama, Plaza del Arrabal, yang juga berlokasi di Plaza Mayor saat ini, sudah sumpek dan semrawut.

Herrera lantas mendesain proyek pertama Plaza Mayor, yang sayangnya tak kelar hingga 1617 ketika Raja Philip III mulai berkuasa. Philip III lalu memohon Juan Gomez de Mora melanjutkan, dan menyelesaikan proyek itu pada 1619. Namun, Plaza Mayor kini justru dikenal sebagai karya Juan de Villanueva, yang merenovasi plaza itu pada 1790, beberapa saat setelah terjadinya musibah kebakaran.

Namanya juga plaza, kawasan ini sempat digunakan untuk berbagai kegiatan warga, mulai dari bazar, adu banteng, pertandingan sepak bola, hingga eksekusi penduduk. Seiring bergulirnya waktu, adu banteng, sepak bola, dan eksekusi tak pernah lagi berlangsung di sana. Kegiatan warga akhirnya lebih berkonsentrasi pada aktivitas ekonomi.

Nama plaza juga berganti- ganti. Awalnya bernama Plaza del Arrabal. Namun, seiring dekrit Pemerintah Spanyol 1812, seluruh plaza di negara Matador itu berubah nama menjadi Plaza de la Constitucion. Nama itu bertahan hingga 1814, ketika plaza itu "ngetop" dengan sebutan Plaza Real. Berturut-turut namanya lantas berganti menjadi Plaza de la Republica, kembali ke Plaza de la Constitucion, dan akhirnya menjadi Plaza Mayor hingga kini.

Jamila Bravo Maagdalia, gadis Spanyol berdarah Indonesia yang kini menempuh studi S-2 di Instituto de Empresa, menuturkan, berkeliling di Plaza Mayor tak akan terasa lelah meski sudah berputar-putar dalam waktu lama. "Pasti ada saja yang membuat kita berhenti sejenak. Apakah itu pengamennya atau tontonan-tontonan lain, terutama kalau sedang ada pameran," kata Jamila.

Plaza Mayor yang eksotis kini menjadi objek wisata murah Spanyol yang didatangi ribuan turis tiap tahun. Dikelilingi gedung tempat tinggal tiga lantai dengan 237 balkon, plaza itu selalu mencuatkan suasana nyaman, tiap sore dan malam hari.

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0706/25/ln/3628280.htm

Leave a Reply