al aziz

Your description goes here

  • RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter

Popular Posts

Hello world!
Righteous Kill
Quisque sed felis

About Me

Popular Posts

Thumbnail Recent Post

Righteous Kill

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Quisque sed felis

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Etiam augue pede, molestie eget.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Hellgate is back

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit ...

Post with links

This is the web2feel wordpress theme demo site. You have come here from our home page. Explore the Theme preview and inorder to RETURN to the web2feel home page CLICK ...

Hula atau hula-hula adalah jenis tarian asal Kepulauan Hawaii yang diiringi nyanyian atau lagu. Hula diciptakan oleh orang Polinesia dari Kepulauan Hawaii. Lagu yang mengiringi tarian disebut mele. Hula menggambarkan atau mendramatisasikan mele.

Ada banyak jenis hula. Hula bisa digolongan menurut gaya, tema, atau periode. Hula Preservation Society mencatat sekitar 300 jenis hula. Berdasarkan gaya penyajian, hula dibagi menjadi dua kategori: kahiko dan ʻauana. Kahiko adalah hula kuno yang dipentaskan sebelum warga kulit putih tiba di Hawaii. Kahiko diiringi dengan nyanyian dan permainan alat musik tradisional. Hula yang berkembang melalui pengaruh Barat disebut ʻauana. Hula ini juga diiringi nyanyian dan permainan alat musik tradisional yang sudah mengkombinasikan alat musik modern seperti gitar, ukulele, dan kontrabass.

Selain itu, terdapat pula 2 kategori hula yang lain: monarchy dan ai kahiko. Monarchy merujuk kepada berbagai jenis hula yang diciptakan dan dikoreografikan selama abad ke-19. Pada waktu itu, masuknya kebudayaan Barat ke Hawaii memberikan perubahan yang signifikan bagi kesenian Hawaii, termasuk pada hula. Ai Kahiko (berarti "dalam gaya lama") adalah hula yang ditulis di antara abad ke-20 sampai abad ke-21 yang mengikuti aturan gaya hula kahiko.

Sanggar tari yang mengajarkan hula disebut hālau. Di Hawaii terdapat ratusan sanggar hula. Guru tari hula disebut kumu hula, kumu berarti sumber ilmu pengetahuan. Dalam tari hula terdapat banyak gerakan yang ditarikan melambangkan aspek alam, seperti hula dasar dan gerakan Pohon Kelapa, atau gerakan kaki dasar seperti Kaholo, Ka'o, dan Ami.

Ada banyak jenis tarian yang berasal dari kepulauan Polinesia lain seperti dari Tahiti, Samoa, Tonga dan Aotearoa (Selandia Baru); namun, hula adalah keunikan dan khas Kepulauan Hawaii.

Kostum

Wanita penari tradisional mengenakan sejenis rok rumbai-rumbai yang disebut pāʻū dan telanjang dada. Pada zaman sekarang, kostum wanita penari tradisional sudah banyak berubah. Pāʻū bisa lebih panjang dari panjang kain tapa (kain dari kulit kayu) yang biasanya hanya cukup panjang untuk melingkari bagian pinggang. Walaupun demikian, penonton sering melihat penari yang melingkari pinggang dengan kain tapa yang panjang hingga bagian pinggul terlihat lebih besar. Penari juga memakai banyak sekali hiasan seperti kalung, gelang, gelang kaki, serta sebanyak mungkin lei (lei untuk kepala, kalung, gelang, dan gelang kaki).

Penari pria tradisional mengenakan malo (kain cawat) seperti yang dipakai sehari-hari. Mereka juga mengenakan malo dari kain tapa panjang hingga berlapis-lapis. Seperti halnya penari wanita, penari pria juga mengenakan kalung, gelang, gelang kaki, dan lei.

Bunga untuk membuat lei sewaktu menari diambil di hutan. Biasanya bunga diambil setelah berdoa kepada Laka dan dewa-dewa hutan. Lei biasanya ditinggalkan sebagai persembahan di altar kecil untuk dewi Laka yang ada di setiap hālau.

Kain tapa dan lei hanya dipakai sekali untuk menari hula yang suci. Setelah menari, keduanya dianggap sudah terisi dengan kesucian tari hula, dan tidak dipakai lagi.

Pertunjukan

Hula dipertunjukan untuk hiburan sehari-hari atau di pesta-pesta keluarga. Ketika dipertunjukkan di hadapan kepala suku, tari hula menjadi acara yang serius. Kepala suku biasanya berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya di wilayah kekuasaannya. Setiap desa harus menjamu kepala suku dengan makanan, menyediakan tempat menginap dan hiburan untuk kepala suku dan rombongannya. Pertunjukan hula dulunya merupakan salah satu bentuk tanda kesetiaan, dan sering dipakai untuk menyanjung kepala suku. Ada jenis hula yang dibawakan untuk menyanjung kepala suku berikut garis keturunan, nama, dan bahkan alat kelaminnya (hula maʻi). Dalam kesempatan tersebut juga dibawakan hula suci untuk para dewa-dewi Hawaii. Semua tarian hula harus dibawakan hingga selesai tanpa salah. Kesalahan dianggap membawa pertanda buruk dan sikap tidak hormat.

Kepala suku dari wilayah lain juga dijamu dengan tari hula. Bentuk keramahan ini dilanjutkan untuk menyambut kedatangan tokoh-tokoh penting dari Barat yang datang berkunjung. Mereka nantinya menulis pengalaman mereka menyaksikan pertunjukan hula pada abad ke-19 dan abad ke-20.

Leave a Reply